02179 2200289 4500001002100000005001500021035002000036007000300056020001800059082001300077084001900090100001800109245004200127250001200169260003600181300003300217650002000250850002400270008004100294520140100335710002801736990002501764990002501789990002501814990002501839990002501864INLIS00000000001061920220825023228 a0010-1017000044ta a9786027225022 a899.2213 a899.2213 MAH u aMahfud Ikhwan1 aUlid :bsebuah novel /cMahfud Ikhwan aCet. 1. aSleman :bPustaka Ifadi,c2016. axxii, 538 halaman . ;c19 cm aFIKSI INDONESIA aPerpusdakotakediri;220825 0  aIndonesia tengah 80-an. Di tengah sapuan gelombang pembangunan, Lerok, desa di Pantura Jawa, sepertinya tak masuk hitungan. Terpencil, tak berkembang, penduduknya harus nyaman dengan segala kekurangan. Tak merasakan hadirnya negara, Lerok menemukan Malaysia. Bukan saja pekerjaan, negeri itu bahkan memberikan harapan. Dengan itu, Lerok menggeliat. Rumah dibangun, masjid dipugar, dan barang-barang elektronik dengan menggebu dibeli. Lerok dulu gelap, kini jadi gemerlap. Jalan-jalan dihaluskan. Kendaraan berseliweran. Ketika seantero Indonesia hancur dihajar krisis moneter '97, Lerok justru melejit akibat nilai tukar rupiah yang anjlok atas ringgit. Namun tak ada perubahan tanpa rasa kehilangan. Satu demi satu, hal-hal yang dulu jadi tanda pengenal Lerok hilang. Jenis-jenis mata pencaharian pergi bersama gelombang migrasi. Kultur tanam hilang seiring terbengkalainya sawah-ladang Ulid, tokoh kita, juga harus merelakan banyak hal yang dicintainya. Mulai dari kambing kesayanganya, bapaknya, lalu teman-teman dekatnya, masa lalunya, pun desa melarat yang dicintainya. Mencoba tidak jadi bagian dari arus, Ulid bertahan untuk tidak ikut-ikutan ke Malaysia. la pancang cita cita mulia: menjadi pemulia tanaman. Masalahnya, apakah segampangit? Ulid adalah serangkai catatan, kesaksian atas keadaan, pertemuan, kehilar.can, dan, yang terpenting, perubahan sebuah masyarakat yang ter-TKI-kan aPenyunting Anwar Basith a34158/PU-KDR/PP/2017 a34154/PU-KDR/PP/2017 a34156/PU-KDR/PP/2017 a34155/PU-KDR/PP/2017 a34157/PU-KDR/PP/2017