02321 2200265 4500001002100000005001500021035002500036008004100061020001800102082000800120084001400128100002100142245006200163260003900225300002900264650002000293850002300313700001500336250000900351520155800360990003401918990003401952990003301986990003602019INLIS00000000000382420220929095629 a0010-091500000000929220929 g 0 ind  a979-24-1083-x a813 a813 HAR m0 aHarahap, Sulitno1 aMenepis Jejak Luka /cSulitno Harahap ; editor Sunarni ME aJakarta :bPrestasi Pustaka,c2006 aiv, 470 hlm. ;c19,5 cm. aFIKSI INDONESIA aPerpusdakedirikota0 aSunarni ME aEd.1 aIrma tidak menyangka kalau kepindahannya bersama suami dan ketiga anaknya ke Jakarta, ternyata membuahkan mimpi buruk. Setelah suaminya terbunuh, dia dipaksa bertarung menghadapi kota Jakarta yang keras seorang diri untuk membesarkan anak-anaknya, bekerja apa saja. Nasib boruk yang menimpa perempuan itu, menimbulkan kedukaan yang lain. Irma dinyatakan mengidap kanker rahim yang ganas. Dokter Marwali tidak mengijinkannya lagi bekerja. Irma sangat terpukul. Gairah hidupnya yang semula mulai membara, seketika terbenam. Dia tidak menemukan pilihan lain. Untuk hari depan tiga anaknya, dia terpaksa memberikan mereka pada orang lain. Dia tidak mau membebani Lubis, lelaki itu sudah banyak membantunya, membantu almarhum suaminya, dan tiga anaknya. Mengetahui itu, Pardamean Lubis menjadi terkejut dan berang: "Kenapa tidak kau berikan anakmu padaku? Kenapa harus pada perempuan itu? Kau telah kehilangan akal sehatmu! Kau telah menjerumuskan anakmu sendiri! Kau tak pernah membayangkan kalau perempuan itu adalah pelacur! Tak lebih dari itu!" Dan sekarang, Pardamean Lubis semakin galau menerima realitas karang terjal yang menghimpitnya. Lalu bagaimana dengan nasib Aliya yang selalu berkutat dengan dunia malamnya yang gemerlap, diburu oleh dua lelaki yang ingin memilikinya? Bagaimana cara Parulian Nasution memberontak dari adat Batak yang begitu keras mengungkungnya? Bagaimana cara Witarsa menyelamatkan anak gadisnya dari sekapan si penyandera? Bagaimana dengan Pak Supeno yang galau menantikan cucu-cucunya yang kini raib entah kemana? a014034(026936)/PU-KDR/PB/2012 a017973(026935)/PU-KDR/PB/2012 a15566(026937)/PU-KDR/PB/2012 a00044375(026938)/PU-KDR/PB/2012