01663 2200241 4500001002100000005001500021035002500036020001800061082000800079084001400087100001900101245005400120250001000174260003200184300003700216650001800253850002300271008004100294520100300335990003201338990002601370990002501396INLIS00000000000459420230705103653 a0010-101500000000281 a9789791681018 a890 a890 SUS R aSusetya, Wawan1 aRamayana /cWawan Susetya,Penyunting: Tim Narasi aCet.1 aYogyakarta :bNarasi,c2008 axii, 228 hlm. ;c; 14,5 x 21 cm. aASPEK HISTORI aPerpusdakedirikota230705 0 ind  aWawan Susetya RAMAYANA "Wahai Yayi Shinta! Bagaimana aku bisa memercayaimu bahwa Yayi masih dalam keadaan suci?..." "Dhuh Kanda Rama! Sungguh, hamba berani bersumpah bahwa keadaan istri Paduka ini benar-benar masih suci dan sangat setia kepada Kakangmas. Oleh karena itu, untuk membuktikan ke- sucian hamba, mohon kiranya hamba dibuatkan patumangan (api unggun); jika diri hamba terbakar oleh api, berarti diri hamba sudah tidak suci lagi! Tapi sebaliknya, jika diri hamba tidak terbakar oleh api, maka diri hamba masih suci!" Ramayana adalah sebuah epos kuno yang amat sarat dengan nilai-nilai mulla perjalanan hidup manusia. Melalui kisah dramatik percintaan dua insan, Sri Rama dan Dewi Shinta, Ramayana begitu menyiratkan rentet- an plot peperangan antara kebajikan (Kautaman) dan kejahatan (Ang- kara murka), terlebih pergulatan melawan hawa nafsu dalam diri manu- sia sendiri. Meski telah mengalami sedikit adaptasi ke dalam kebudayaan Jawa, yang kemudian melahirkan segudang ~ a16523(15692)/PU-KDR/PP/2009 a015691/PU-KDR/PP/2009 a15693/PU-KDR/PP/2009