01918 2200313 4500001002100000005001500021035002500036007000300061008004100064020001500105082001300120084001900133100002400152245003400176250001200210260003600222300004100258650002000299520106000319990002501379990002501404990002501429990002501454990002501479990002501504990002501529990002501554990002501579INLIS00000000000684420230906094410 a0010-031600000000009ta230906 0  a9794071854 a899.2213 a899.2213 ACH a aACHDIAT K. MIHARDJA1 aAtheis /cAchdiat K. Mihardja aCet. 34 aJakarta :bBalai Pustaka,c2011 axiv, 252 hal. :b: ilus. ;c; 21 cm. 4aFIKSI INDONESIA aAchdiat K. Mihardja Atheis Setidaknya, sejak 4.000 tahun silam, Tuhan merupakan tema pen ting dalam sejarah kesadaran manusia, dalam upaya menemukan Tuhan yang benar-benar bermakna dan relevan bagi kehidupan mereka. Mengisahkan pergulatan batin anak manusia tentang Tuhan, novel Atheis memberikan aspek-aspek menantang tentang tema ini, yang cukup peka hampir sepanjang sejarah kesadaran manusia, termasuk di Indonesia.. Jamal D. Rahman, (pemimpin redaksi Majalah Sastra Horison) Keberhasilan Atheis terletak pada hampir semua unsurnya yang begitu menonjol. Latar alam yang terjadi di daerah Pasundan, dengan berbagal tradisi keagamaannya, sangat mendukung perkembangan watak tokoh utamanya, Hasan. Cerita ini justru di awali dengan akhir riwayat hidup tokoh utamanya, menyerupai cerita berbingkai, hanya dalam struktur yang agak berbeda. Unsur lain yang tak kalah penting adalah penggunaan sekaligus tiga pencerita. Wajarlah sampai sekarang novel ini masih terus dibaca dan dibicarakan. Maman S. Mahayana, Kritikus Sastra, Lektor Sastra FIB a22878/PU-KDR/Pb/2015 a22879/PU-KDR/Pb/2015 a22880/PU-KDR/Pb/2015 a22900/PU-KDR/Pb/2015 a25291/PU-KDR/PP/2015 a25289/PU-KDR/PP/2015 a25290/PU-KDR/PP/2015 a25288/PU-KDR/PP/2015 a25287/PU-KDR/PP/2015